Seringkali kita temukan artikel-artikel “Presentation Skills” yang berbicara tentang pentingnya pengembangan kepercayaan diri. Memang betul, kepercayaan diri adalah sebuah komponen inti untuk presentasi yang menarik, namun kebanyakan dari artikel-artikel tersebut berbicara seakan-akan rasa percaya diri adalah satu-satunya hal yang harus diutamakan. Tanyakan kepada diri Anda, apakah suara yang lantang dan gerakan visual yang inspiratif saja sudah cukup untuk mengambil perhatian partisipan Anda? Belum tentu.

“Ibarat sebuah lukisan, sebuah presentasi tidak akan menjual dirinya sendiri. Penceritaan secara lisan yang menarik dari Andalah yang akan membuatnya menawan di mata para partisipan.”

Faktor yang lebih penting, namun kerap diabaikan, adalah penyusunan alur presentasi yang efektif. Presentasi yang layak bisa terwujud dalam berbagai bentuk: ada yang memakai banyak bullet points, ada yang tidak. Ada juga yang memakai banyak gambar infografis, ada juga yang tidak. Intinya adalah, tidak ada yang paling salah atau benar dari segi tampilan presentasi. Apapun isi dan bentuknya, sebuah presentasi bisa menjadi menarik dan efektif apabila dipersembahkan dengan alur penceritaan yang memiliki tujuan dan tema kongkrit. Ibarat sebuah lukisan, sebuah presentasi tidak akan menjual dirinya sendiri. Penceritaan secara lisan yang menarik dari Andalah yang akan membuatnya menawan di mata para partisipan.

Bagaimana cara membuat alur cerita yang menarik? Kita bisa mulai dengan memikirkan pemeran utama dari cerita kita. Pemeran utama ini bisa jadi siapapun atau apapun; bisa jadi diri Anda sendiri, seorang karakter fiksi, persona pembeli, atau bahkan sebuah perusahaan. Apapun itu, pemeran utama kita harus memiliki sebuah koneksi dengan para partisipan Anda.

Seiring dengan berjalannya presentasi Anda, hubungkan si pemeran utama dengan materi presentasi Anda. Tanya diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Bagaimana cara mengaitkan situasi yang sedang dialami oleh si pemeran utama dengan situasi yang sedang dialami oleh para partisipan? Bagaimana perjuangan yang dilalui oleh si pemeran utama berkaitan dengan tujuan dan tema presentasi Anda? Bagaimana cara mengakhiri presentasi/cerita Anda dengan baik agar para partisipan bisa mengambil pesan yang Anda ingin sampaikan melalui presentasi Anda?

Dengan membuat sebuah persona ‘pemeran utama’ yang berkaitan dengan partisipan Anda, maka Anda dapat melibatkan, menegur, dan memuji partisipan Anda secara tidak langsung. Hal ini akan sangat membantu di situasi-situasi sulit seperti saat materi yang Anda harus presentasikan tidak cukup atraktif bagi para partisipan, atau saat Anda akan melakukan presentasi kepada partisipan yang tidak ingin berada di presentasi Anda. Kemampuan menyusun alur cerita ini tentunya bukan suatu konsep yang dapat dikuasai dalam sehari, dan maka dari itu banyaklah berlatih.

“Apapun isi dan bentuknya, sebuah presentasi bisa menjadi sebuah presentasi yang menarik dan efektif apabila dipersembahkan dengan alur penceritaan yang memiliki tujuan dan tema kongkrit.”

Akhir kata, sebuah presentasi yang efektif terdiri tidak hanya dari kepercayaan diri. Walau kepercayaan diri merupakan komponen inti, penyusunan alur presentasi juga tidak kalah pentingnya dalam menyampaikan sebuah presentasi yang menarik dan efektif. Apabila Anda ingin meningkatkan kualitas presentasi Anda, kami telah menyediakan Presentation Starter Kits  yang merupakan bagian dari program Maximum Impact Presentation Skills (MIPS) kami untuk Anda baca. Kuasai strategi kunci untuk presentasi yang efektif melalui training yang relevan dan berkualitas bersama NBOGroup. Niscaya Anda akan siap menghadapi segala medan presentasi, dimanapun dan kapanpun.

Pin It on Pinterest

Share This