Dengan berkembangnya digital learning, proses pembelajaran melalui online video pun mulai menjamur. Salah satu wadah/channel di Youtube yang menjadi pilihan banyak orang adalah TED Talks dan juga afiliasinya seperti TEDx dan TED-Ed. Sesuai dengan tagline TED Talks yaitu “Inspiring Worth Spreading”, video-video berdurasi singkat ini berisi ide-ide kreatif yang disampaikan oleh pembicara dari berbagai kalangan, latar belakang dan usia.

Bukan cuma ide-idenya yang menjadi inspirasi, gaya presenternya pun menjadi viral. Berbeda dengan presentasi bisnis yang pada umumnya kaku dan cenderung monoton, TED Talks cenderung powerful dan captivating. Gaya pembicaranya pun penuh percaya diri dan persuasif. Dengan semakin berkurangnya attention span seseorang khususnya pada generasi muda saat ini, pendekatan ini dirasa mampu menjawab kebutuhan untuk bisa mempengaruhi atau menyampaikan satu ide dalam waktu yang singkat.

So what is it that makes these TED Talks so inspiring? Bagaimana kita bisa menyampaikan TED Talks yang powerful dan bisa menginspirasi orang lain?

Salah satu yang membuat para pembicara TED Talks ini begitu powerful adalah karena mereka menguasai The Art of Storytelling. Mereka dapat menyampaikan ide mereka dengan bercerita sehingga tidak berkesan menggurui. Hal ini tentunya sangat membantu ide-ide tersebut dapat diterima oleh orang lain.

 

  1. Find Your Core Message
    Mulai dengan mencari apa yang ingin disampaikan pada akhir sesi. Buat intisari dari topik yang dibawakan tidak lebih dari 10 kata. “Selesai dari sesi ini, apa satu key takeaways yang harus melekat di audiens saya? Jika audiens saya lupa dengan hal yang lainnya, apa satu ide atau pembelajaran yang harus mereka ingat?”
    Pertimbangkan hal-hal berikut dalam menentukan ide yang ingin disampaikan: “Apakah ide saya baru? Apakah ini menarik untuk audiens saya? Apakah ini faktual dan realistis?”

  2. Make Your Audience Care
    Start with a bang! Buka dengan mengajukan suatu pertanyaan memprovokasi atau cerita yang mengasyikan. Gunakan contoh yang relevan atau ide-ide yang menarik.

  3. Use Stories To Explain Your Idea
    Stories are powerful. Kita dibesarkan dengan cerita-cerita dan dongeng-dongeng. Bahkan setiap hari kita bercerita dengan teman kita, keluarga, maupun rekan kerja. Kita juga seringkali menggunakan cerita dari pengalaman pribadi kita untuk meyakinkan seseorang.
    Pastikan cerita yang digunakan relevan, dari hati, concise (hilangkan yang tidak perlu), dan melibatkan emosi pendengar.

  4. Focus on One Message
    Waktu yang diberikan hanya 18 menit. Mengapa? Karena lebih dari 18 menit akan menyebabkan “Cognitive backlog,” yang membuat orang mudah melupakan pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, pastikan fokus hanya pada satu pesan daripada memaksakan terlalu banyak informasi.

  5. Keep it Simple
    Apakah perlu menggunakan slides? Ya, jika bisa membantu memperjelas informasi yang diberikan. Namun jika slide yang digunakan malah membingungkan dan mengganggu lebih baik tidak usah.
    Pastikan slide yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti. Hindari penggunaan bullet points, teks yang berlebihan, dan cukup sampaikan satu poin dalam satu slide.

  6. Create a WOW Moment
    Lakukan sesuatu yang bisa menciptakan reaksi “WOW!”. Apa yang bisa menjadi wow-factor dalam topik yang akan disampaikan?
    Tambahkan humor untuk memikat audiens dan gunakan juga powerful catch phrase untuk membantu mengingat pesan yang disampaikan.

  7. Craft a Compelling Conclusion
    Rangkum inti pesan yang disampaikan dan akhiri dengan call to action yang menggugah pendengar untuk mengimplementasikan ide yang dibagikan.

  8. Rehearse, Rehearse, Rehearse
    Yang terakhir dan sangat penting; terus berlatih. Latih dengan orang terdekat, minta pendapat mereka, terima saran/kritik yang diberikan, dan terus berlatih. Ini akan sangat membantu untuk membangun kepercayaan diri dan memastikan ide Anda tersampaikan dengan baik.

Selamat berlatih dan mulai menginspirasi!

Pin It on Pinterest

Share This