Selama lebih dari 20 tahun saya membantu organisasi dalam transformasi bisnis maupun strategi Human Resources, 2015 menunjukan kemajuan menggembirakan bagi Indonesia karena makin banyak perusahaan mulai aktif meningkatkan kualitas SDM dan mengaitkan strategi bisnis dengan strategi SDMnya.
Bulan lalu saya bertemu CEO salah satu perusahaan terbuka yang merasa tertinggal karena perusahaan lain sudah fokus di pengembangan dan strategi SDM yang berdampak positif terhadap kemajuan perusahaannya termasuk peningkatan Revenue dan Profitablity. Ia juga ingin menunjukkan kepada stakeholders dengan mendapatkan penghargaan nasional maupun internasional lewat Human Resources or Human Capital Award. Ini sangat menggembirakan bagi saya yang seringkali terlibat menjadi juri karena ternyata award juga bisa mendorong semangat manajemen perusahaan meningkatkan komitmen mereka di bidang pengembangan SDM.
Di tahun 2016, mulai dicanangkan 21st Century Human Resources Management Strategy. Dimulai dengan Datafication, bagaimana data besar perusahaan bisa membantu organisasi untuk menyelesaikan masalah bisnis yang ada. Harvard Business Review mengatakan Data Scientist akan menjadi pekerjaan paling sexy di abad 21. Data Scientist juga akan sangat membantu HR dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisa data bukan hanya keputusan emosional.
Kedua, adanya trend perubahaan Performance Appraisal menuju Performance Achievement. Survey menunjukkan 65% organisasi tidak merasa Performance Appraisal efektif. Performance Achievement lebih menerapkan pendekatan personal, real-time dan forward-looking coaching dengan menekankan kontribusi pencapaian karyawan terhadap kinerja perusahaan bukan hanya sekedar menuliskan apa yang mereka capai.
Ketiga, Reward and Recognition. Ini masih unsur yang tidak bisa dipisahkan dari HR Strategy karena berdampak terhadap motivasi karyawan terutama sales dan front line staff untuk lebih bersemangat mencapai target. HRD harus terus menyesuaikan formula yang jitu untuk mendorong dan menantang pencapaian target.
Keempat, HR Technology. Saat ini banyak perusahaan menerapkan HR Technology yang sangat membantu kerja HRD termasuk berbagai aplikasi yang mudah dipakai dan biaya relatif terjangkau.
Kelima, Employee Productivity. Produktifitas karyawan merupakan salah satu tantangan perusahaan di Abad 21. Selain teknologi serta peningkatan kompetensi karyawan, Employee Engagement merupakan faktor yang sangat mempengaruhi produktivitas karyawan. Riset Gallup menemukan ada hubungan kuat antara Employee Engagement dengan produktifitas, profitability, dan customer engagement yang berpengaruh terhadap pencapaian finansial perusahaan. Employee Engagement adalah komitmen emosional karyawan terhadap perusahaan yang diperlukan supaya bisa bergerak bersama-sama mengerahkan segala daya upaya dalam mewujudkan visi dan mimpi perusahaan.
Keenam, Leadership. Kepemimpinan merupakan unsur yang sangat berperan di Abad 21 21st Century HR Strategy. Dalam krisis ekonomi, justru perusahaan harus fokus dalam pemilihan leaders yang terbaik. Pemimpin juga harus diperlengkapi dengan strategi serta tool dalam memimpin tim mereka. Beberapa strategi kepemimpinan terbaru seperti Transformational Leadership, Engagement Leadership dan Leading the New Generation sangat patut dimiliki.
Saatnya perusahaan memikirkan untuk menjadi “Best Companies to Work For”– untuk menarik dan mempertahankan top talent – dengan menciptakan “Happy Culture” dimana Hati, Pikiran dan Harapan menjadi Nyata dalam setiap perilaku karyawan untuk bersama-sama secara bahagia dan positif berjuang demi kemajuan perusahaan dan kebahagiaan dari karyawan itu sendiri.
You must be logged in to post a comment.