Apa Yang Menjadikan Seseorang Pemimpin Yang Hebat?

Leadership atau kepemimpinan memiliki banyak aspek, dan walaupun tidak ada formula jitu untuk membentuk seorang pemimpin yang luar biasa, kita sepakat bahwa salah satu aspek terpenting bagi seorang pemimpin adalah bagaimana cara mereka mengelola karyawan atau anggota timnya, seperti halnya mereka mengelola diri mereka sendiri.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Curt Coffman dan Gabriella Gonzales-Molina dalam buku mereka yang berjudul ‘Follow This Path, How the World’s Greatest Organizations Drive Growth’:

The success of your organization does not depend on your understanding of economics, or organizational development, or marketing. It depends, quite simply, on your understanding of human psychology: how each individual employee connects with your company and how each individual employee connects with your customers.”

“Keberhasilan dari organisasi Anda tidaklah bergantung pada pemahaman Anda akan ilmu ekonomi, atau pengembangan organisasi, atau pemasaran. Keberhasilan organisasi Anda bergantung pada pemahaman Anda mengenai psikologi manusia: bagaimana setiap karyawan terhubung dengan perusahaan Anda dan bagaimana setiap karyawan terhubung dengan pelanggan Anda.”

Maka dapat disimpulkan bahwa, kemampuan untuk memotivasi dan mengarahkan orang lain yang bekerja dengannya adalah sesuatu yang membedakan antara rasa frustrasi dan kesenangan, pencapaian yang asal-asalan dan keunggulan, kegagalan dan keberhasilan. Bayangkanlah dampak yang bisa dihasilkan pada lingkungan kerja, kinerja dan kepuasan kerja, apabila kita memiliki lebih banyak pemimpin yang benar-benar memahami motivasi dan dinamika manusia. Pemimpin yang mengerti benar bagaimana cara meningkatkan moral dan rasa keterikatan dari karyawannya akan lebih bisa menurunkan tingkat turnover karyawan, mampu mengenali karyawan mana yang siap untuk dikembangkan lebih lanjut dan dalam bidang apa; dan mendorong peningkatan kemampuan manajemen manusia yang mereka miliki.

Pertanyaannya adalah: apakah Anda atau pemimpin dalam organisasi Anda memiliki kepemimpinan yang tepat untuk mencapai sasaran usaha organisasi Anda?

Kita sama-sama mengetahui bahwa kepemimpinan yang baik akan meningkatkan keterikatan karyawan (employee engagement) dan motivasi kerja mereka, yang secara timbal balik akan membantu mendorong pencapaian kinerja optimum di semua bagian organisasi Anda. Oleh karena itu, langkah-langkah pengembangan kepemimpinan dalam organisasi Anda harus bisa mendatangkan dampak yang maksimal serta memiliki efek positif berkepanjangan yang memungkinkan para pemimpin organisasi Anda mencapai sasaran perusahaan.

Agar bisa menjadi efektif, seorang pemimpin harus bisa memahami dan berhubungan dengan setiap jenis orang yang ada di bawah kepemimpinannya, dan ini harus dimulai dari mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Cara terbaik untuk mempertahankan karyawan berkualitas tinggi dan menurunkan tingkat turnover karyawan adalah dengan menciptakan suatu lingkungan kerja yang sesuai bagi gaya kerja natural setiap individu dan melakukan adaptasi dalam menghadapi gaya kerja natural mereka untuk membuka jalan bagi tercapainya komunikasi yang efektif.

Pada umumnya orang akan mengarah pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan preferensi pribadi dan gaya kepribadian yang dimilikinya, dimana gaya kerja tertentu akan sangat cocok dengan kelompok tipe pekerjaan tertentu. Posisi engineering, misalnya, biasanya menarik orang-orang yang gaya kerjanya berorientasi pada detail dan prosedur. Sedangkan mereka yang gaya kerjanya lebih berorientasi pada orang umumnya akan lebih merasa cocok menempati posisi-posisi di bidang penjualan atau pengelolaan sumberdaya manusia.

Sebagian pemimpin masih percaya bahwa setiap individu bisa mempelajari cara agar bisa kompeten dalam segala hal; dan bahwa peluang terbesar setiap orang untuk berkembang terletak pada kelemahan yang ia miliki. Contoh klasik mengenai kepercayaan ini adalah ketika sebagian orang tua memusatkan energi mereka untuk ‘mengoreksi’ kekurangan anak-anak mereka di sekolah dengan mengirimkan mereka ke tempat les atau mencarikan guru privat; dan mengharapkan agar anak-anak tersebut  mendapat nilai bagus untuk semua mata pelajaran.

Namun, sebagaimana dikemukakan oleh Marcus Buckingham dalam bukunya ‘Now, Discover Your Strengths’, ia menolak pendekatan tradisional dalam performance management dan pengembangan karyawan yang demikian. Buckingham mengajukan pemikiran sebaliknya, dimana apa yang membentuk manajer-manajer terbaik adalah fakta bahwa setiap individu memiliki bakat yang menetap dan bersifat unik; dan bahwa peluang terbesar setiap orang untuk berkembang terletak pada kekuatan-kekuatan dirinya.

Menurut Buckingham, mereka yang bekerja menggunakan kekuatan dirinya adalah mereka yang memiliki potensi terbesar untuk menjadi karyawan paling produktif dan berkembang pesat dalam suatu organisasi, sedangkan mereka yang tidak demikian, bisa jadi tidak memiliki keterikatan dengan perusahaan dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Buckingham menekankan pentingnya mengenali dan mengembangkan kekuatan natural setiap individu, dan tidak menghabiskan banyak energi berusaha mengoreksi kelemahan mereka.

Karena kepemimpinan yang tepat akan mengarahkan perusahaan Anda mencapai sasaran keberhasilan yang telah ditentukan, maka organisasi Anda memerlukan cara atau alat ukur yang terpercaya dan bisa diandalkan untuk mengukur potensi kepemimpinan dari aset terpenting organisasi Anda – karyawan Anda.

Saat ini ada begitu banyak alat ukur perilaku dan kepribadian di pasaran, termasuk di antaranya alat-alat ukur yang mengukur kualitas kepemimpinan seperti potensi belajar dan kecerdasan emosi. Organisasi Anda perlu memilih mitra yang bisa diandalkan untuk menyediakan alat ukur asesmen yang memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang bisa dipertanggungjawabkan.

Alat ukur atau asesmen yang Anda pilih sebaiknya mampu membantu Anda membangun template untuk tim leadership ideal yang Anda ingikan, mengenali kekuatan dan keterbatasan dari tim yang ada saat ini, serta mengidentifikasi karyawan yang memiliki potensi pengembangan, sehingga organisasi Anda bisa memusatkan investasi pengembangan dengan tepat. Laporan yang dihasilkan harus bisa menguntungkan para leader dalam organisasi Anda baik secara profesional dan personal, dimana laporan-laporan tersebut bisa membuat leader memahami karyawan yang mereka pimpin dan pada saat yang sama, meningkatkan gaya kepemimpinan mereka agar mereka bisa memaksimalkan kinerja tim yang mereka pimpin.

Pin It on Pinterest

Share This